memiliki luka tapi tak kunjung sembuh bahkan hingga bernanah, tidak ada salahnya mencoba daun tumbuhan liar ini. Daun harendong yang tanamannya lebih dianggap gulma di perkebunan ini, ternyata bermanfaat sebagai obat dan pelengkap bahan kuliner.
Buah dari tanaman
harendong ternyata bisa juga untuk dimakan. Harendong bulu, demikian
masyarakat Sunda biasa menyebutnya, tanaman liar ini mudah tumbuh di
semak belukar, pinggiran hutan dan tepi jurang, baik itu pada dataran
rendah hingga ketinggian 1.500 di atas permukaan laut.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Gangguan pencernaan
(dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea),
sariawan, haid berlebihan, wasir darah,; Pendarahan rahim, berak darah
(melena), keracunan singkong, ; Radang dinding pembuluh darah; pembekuan
(tromboangitis);
Bagian yang digunakan: Daun, akar, buah, dan biji.
Indikasi :
Berkhasiat untuk mengatasi:
- Gangguan pencernaan makanan (dispepsi), disentri basiler, diare,
- Hepatitis,
- Keputihan (leukorea), sariawan,
- Darah haid berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid,
- Mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah,
- Radang dinding, pembuluh darah disertai pembekuan darah di dalam salurannya (tromboangitis),
- ASI tidak lancar,
- Keracunan singkong, mabuk minuman keras,
- Busung air, dan
- Bisul.
Cara Pemakaian :
Akar sebanyak 30 - 60 g
direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar atau yang telah
dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan, pada luka bakar atau luka
berdarah. Luka tersebut lalu dibalut.
Contoh Pemakaian :
1. Keputihan
Daun senggani segar
sebanyak 2 genggam, jahe, dan bengle masing-masing seukuran ibu jari
dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Masukkan 3 gelas air dan 1
sendok makan cuka, lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah
dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Catatan: Jahe dan bengle dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 buah biji pinang yang tua.
2. Disentri basiler
Daun senggani dan aseman
(Polygonum chinense), masing-masing bahan segar sebanyak 60 g direbus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
lalu diminum sekaligus.
3. Sariawan, diare
Daun senggani muda
sebanyak 2 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Daun
tersebut kemudian dikunyah dengan sedikit garam, lalu airnya ditelan.
4. Diare
Daun senggani muda
sebanyak 1 genggam, 5 g kulit buah manggis, dan 3 lembar daun sembung,
semuanya bahan segar setelah dicuci lalu direbus dengan 1 1/2 gelas air
bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3
kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore.
5. Bisul
Daun senggani segar
sebanyak 50 g direbus. Air rebusannya diminum, arnpasnya dilumatkan dan
dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut.
6. Menetralkan racun
Singkong Akar atau daun
senggani sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus.
7. Perdarahan rahim
Biji senggani sebanyak
15 g digongseng (goreng tanpa minyak) sampai hitam lalu direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2
kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.