Menurut data yang didapatkan oleh badan PBB UNICEF, diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu dari 15 negara di dunia yang memiliki kasus kematian balita tertinggi yang diakibatkan oleh diare dan infeksi saluran pernafasan.
Dalam satu tahun saja, setidaknya terdapat 29.000 kematian yang disebabkan oleh dua penyakit berbahaya tersebut. Untuk kasus yang disebabkan oleh penyakit diare, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data dimana pada tahun 2013 saja, setidaknya 10,2 persen balita mengalami masalah diare ini dimana 8,9 persen balita di Jakarta juga terkena masalah yang sama.
Dari berbagai macam penyebab diare yang berkembang di tanah air, kebiasaan malas mencuci tangan atau mencuci tangan namun tidak memakai sabun termasuk dalam pemicu banyaknya penderita diare di kalangan balita.
Padahal, dari penelitian yang dilakukan oleh Valerie Curtis yang berasal dari London School of Hygiene & Tropical, ditemukan fakta bahwa mereka yang rutin mencuci tangan dengan sabun akan menekan resiko terkena diare hingga 47 persen.
Sementara itu, UNICEF menganggap jika mencuci tangan dengan sabun bisa membuat 2/3 kematian balita yang disebabkan oleh diare di seluruh dunia bisa dicegah.
Memang, dalam realitanya masih banyak orang yang berpikir jika asalkan mereka sudah membasuh tangannya dengan air, maka Ia pun sudah membuat tangannya menjadi bersih. Padahal, tanpa adanya sabun, kuman dan bakteri pemicu penyakit diare bisa saja masih berada di tangan kita dan nantinya akan ikut masuk ke dalam tubuh bersama dengan makanan.
Karena alasan inilah, kita tentu membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun, khususnya saat sebelum makan atau memasak makanan. Anak balita juga sebaiknya diajari cara mencuci tangan dengan benar dan efektif dimana selain menggunakan sabun, ada baiknya kita mencuci tangan memakai air yang mengalir.
Dengan semakin banyak orang yang rajin mencuci tangan dengan sabun, maka korban diare pun bisa semakin dicegah.