Salah
satu kebahagiaan seorang wanita adalah ketika dia mendapatkan atau
dititipi amanah sama Allah seorang laki-laki atau suami yang baik luar
dalam, bukan yang kelihatan baik. Ketika seorang wanita bersuamikan
sosok dengan ciri-ciri seperti di bawah ini, seharusnya dia bersyukur.
Apa saja?
1. Cemburu demi kebaikan istrinya
Cemburu yang dimaksud di sini adalah
cemburu pada tempatnya untuk menjaga kehormatan istri, misalnya tidak
membiarkan istrinya melakukan sesuatu yang bisa mengundang fitnah
(berduaan dengan laki-laki asing dengan modus apapun), mengingatkan
istrinya ketika berpenampilan kurang syari di luar rumah, dan yang
sejenis.
Di zaman serbabebas seperti ini
makin banyak suami yang membolehkan istrinya berbuat apa saja. Tidak
merasa cemburu ketika istrinya menjadi tontonan, bukan tuntunan. Merasa
biasa saja ketika istri berkhalwat dengan laki-laki asing dengan alasan
kerja. Atauu, hal serupa. Suami sejenis ini makin banyak jumlahnya.
Justru suami pecemburu pada tempatnya yang jarang. Maka, berbahagialah
dan bersyukurlah yang memiliki suami jenis kedua.
2. Pekerja keras dan bertanggung jawab
Laki-laki akan semakin terlihat
kelelakiannya jika ia pekerja keras. Mungkin ini yang dinamakan fitrah.
Laki-laki sejati tidak hanya bicara saja, tapi juga memberikan bukti
salah satunya dengan bekerja keras (enggak malas-malasan).
3. Berinisiatif memberikan "uang jajan" jika mampu, selain nafkah
Suami yang memiliki perasaan akan
paham tanpa harus disodori ratusan artikel atau tanpa harus diminta
istri atau di-mention istri di Facebook bahwa menjadi istri dan ibu
tidaklah semudah yang dibayangkan. Maka jika mampu, suami seperti ini
akan memberikan uang jajan (selain nafkah) kepada istrinya. Bukan
sebagai bayaran tentunya & bukan masalah jumlahnya, tapi semata-mata
sebagai bentuk betapa suami begitu menghargai dan menyayangi istri
salah satunya dengan memberikan istri keleluasaan dalam hal finansial.
4. Adil, tidak heboh sendiri dengan modus pekerjaan hingga melupakan keluarga
Ada suami yang saking cintanya sama
pekerjaan atau ingin memastikan anak istrinya tidak telantar malah
justru menelantarkan anak istri dengan cara lain, yakni terlalu sibuk
dengan pekerjaan 24 jam enggak ada jeda. Padahal, anak istri juga butuh
sentuhan emosi.
5. Tidak suka selfie
Laki-laki hobi selfie? Sesekali
mungkin enggak apa-apa itupun kalau ramai-ramai dan terpaksa. Tapi kalau
selfie dijadikan gaya hidup? Ehm .... Wanita terlalu banyak selfie saja
bikin risih, apalagi laki-laki. That's why bersyukurlah yang memiliki
suami tidak suka selfie.
6. Tidak suka pamer
Bersyukurlah yang memiliki suami
tidak hobi pamer penderitaan seperti, "lembur, nih!" atau pamer kekuatan
seperti, "alhamdulillah, bisa beliin rumah istri di kawasan elit," atau
semacamnya.
7. Menjaga pergaulan
Suami yang menjaga pergaulan di
zaman bebas seperti ini juga makin jarang. Apalagi, kalau laki-laki bisa
berdalih, "Cuma temen kerja," atau serupa. Maka bersyukurlah yang
memiliki suami tidak suka chatting jika tidak penting dengan wanita
lain, tidak hobi nge-like foto akhwat cantik di Facebook, atau kegiatan
serupa.
8. Menjaga pandangan
Suami yang tahu diri akan menjaga
pandangan karena dia sendiri juga enggak rela kalau istrinya dilihat
dengan sebegitunya oleh laki-laki asing.
9. Tidak membandingkan istri dengan wanita lain termasuk dengan mantannya karena tidak ada gunanya
10. Mendukung istriny melakukan hal-hal yang produktif
Suami yang baik tidak akan mendukung
istrinya bergosip, tapi dia akan sangat mendukung ketika sang istri
melakukan hal-hal positif misalnya mengikuti kelas online, mengajar
online, berdagang barang-barang yang banyak manfaatnya, menulis sesuatu
yang positif kemudian diterbitkan, atau yang serupa.
Sahabat Ummi, sebenarnya masih ada
banyaakk sikap-sikap suami yang jika dia memilikinya patut kita syukuri.
Kalau masalah seiman, sholat 5 waktu, puasa, & yang serupa itu
sudah pasti ya. Kita sudah bisa menalarnya sendiri.
Sahabat Ummi, jika kita sudah
memiliki suami dengan sikap-sikap seperti di atas, bersyukurlah. Dan,
salah satu bentuk syukur tsb adalah dengan tidak terlalu mengekspos
kebaikan suami di depan publik, media sosial misalnya, karena bisa
membuat penyakit hati bagi yang lain. Cukuplah kita saja yang merasakan.
Lebih baik kita perbaiki diri setiap hari sebagai bentuk rasa syukur
sudah dititipi Allah suami yang baik.
Penulis:
Miyosi Ariefiansyah alias @miyosimiyo pemilik www(dot)rumahmiyosi(dot)com adalah istri, ibu, penulis, & pembelajar.