Kebiasaan
makan dan minum sambil berdiri dewasa ini dianggap lazim di sebagian
besar masyarakat. Padahal, dalam kebiasaan lama, makan dan minum
sambil berdiri sering dikonotasikan dengan perbuatan yang tidak sopan.
Dulu,
kebiasaan makan dan minum harus dilakukan dengan cara duduk. Ini
dimaksudkan untuk menghargai rezeki dari Tuhan yang diberikan kepada
manusia.
Dalam
Islam sendiri, kebiasaan makan dan minum sambil berdiri merupakan hal
yang dilarang. Rasulullah sendiri bahkan menegur dengan keras jika
mendapati sahabat makan dan minum sambil berdiri.
Rasulullah SAW Bersabda:
“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)
Diriwayatkan
ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang
dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk
seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk
sedemikian itu lalu berkata:
“Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.” Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan” (HR Bukhari).
Zaman
modern ini, medis membuktikan bahwa larangan Rasulullah SAW itu.
Makan dengan duduk bisa membuat otak fokus pada makanan yang akan
disantap. Sementara minum sambil duduk mampu menyalurkan air ke bagian
tubuh yang memerlukan.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata:
“Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!
Begitu
pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan,
tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Dr. Ibrahim Al-Rawi
melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang,
organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu
mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil
dan dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat teliti yang
melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang
menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat
tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan
ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam
keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam
keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr.
Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat
berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi
saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan
endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara
keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal
Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi
jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Begitu pula
makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter
melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang
biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Inilah Gambaran jika makan dan minum sambil berdiri:
Air
yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer
adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air
kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika
kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung
menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka
terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang
menyisa di ureter.
Inilah yang
bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal
yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya. Sebagaimana kondisi
keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada
tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah,
dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu
fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan
dan minum. Oleh karena itu marilah kita kembali hidup sehat dan sopan
dengan kembali ke pada adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap
meniru-niru gaya orang-orang yang tidak mendapat hidayah Islam.
Masihkah kamu makan dan minum sambil berdiri?
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DEISGN