Ilmu yang berkah adalah ilmu yang bisa memberikan manfaat
Ilmu yang barokah yaitu pengetahuan yang dapat memberi manfaat, sekali juga cuma sedikit. Didalam kitab Wafayatul A'yan, karya Al Qadhi Ibnu Khallikan diceritakan mengenai seseorang ahli pengetahuan nahwu, sekalian pengetahuan sastra yang bernama Nadhr Bin Syumail Al Mazini. Nadhr juga ahli hadis yang tinggal di daerah Bashrah.
Namun, walau mempunyai pengetahuan yang banyak, kehidupan Nadhr dapat disebutkan begitu miskin. Ironis lagi, orang-orang setempat juga sedikit menolong Nadhr dan tidak menghargai keilmuwan yang dipunyai Nadhr.
Nadhr, lalu geser ke daerah Khurasan. Ditempat baru, pengetahuan yang dipunyai Nadhr banyak di ajarkan pada masyarakat setempat. Bahkan juga, karena ketinggian ilmunya, ia diundang oleh Amirul Mukmin Al Makmun ke tempat tinggalnya untuk mengajari pengetahuan nahwu.
Jadi Kaya Karena Satu Huruf - Pengetahuan yang berguna senantiasa dibalas oleh Allah SWT dengan keberkahan, meskipun yang diajarkannya itu hanya satu huruf. Tersebut yang dialami Nadhr bin Syumail Al Mazini selama hidupnya. Cuma mengajarkan satu huruf, ia memperoleh balasan 80 ribu dirham. Berikut kisahnya.
Ilustrasi Kaya Dalam Islam (Photo @penting. id)
Pengetahuan yang barokah yaitu pengetahuan yang dapat memberi manfaat meskipun cuma sedikit. Didalam kitab Wafayatul A'yan, Karya Al Qadhi Ibnu Khallikan diceritakan mengenai seseorang ahli pengetahuan nahwu sekalian pengetahuan sastra yang bernama Nadhr Bin Syumail Al Mazini. Nadhr juga ahli hadis yang tinggal di daerah Bashrah.
Walau demikian, walau mempunyai pengetahuan yang banyak, kehidupan Nadhr dapat disebutkan begitu miskin. Ironis lagi, orang-orang setempat juga sedikit menolong Nadhr dan tidak menghormati keilmuwan yang dimiliki Nadhr.
Nadhr lalu geser ke daerah Khurasan. Orang - orang bashrah yang waktu itu jumlahnya sekitaran 3000-an melepas dianya demikian saja tanpa ada beban. Di Khurasan, pengetahuan yang dipunyai Nadhr banyak di ajarkan pada masyarakat setempat. Bahkan juga, karena ketinggian ilmunya, ia diundang oleh Amirul Mukmin Al Makmun ke tempat tinggalnya untuk
AHLI ILMU NAHWU
Malam itu Nadhr datang dengan kenakan pakaian yang bertambal dan kumal. Lihat hal semacam itu, Al Makmun juga terasa heran serta berkata, " Wahai Nadhr, kesehajaan apakah ini hingga engkau menemuiku dengan baju tambalan seperti ini? " sapa Al Makmun memulai pembicaraan.
" Wahai Amirul Mukiminin, saya yaitu lelaki tua yang lemah, sedangkan cuaca disana begitu panas. Dengan pakaian bertambal ini saya dapat mendinginkan diri, " Jawab Nadhr berupaya sembunyikan kemiskinannya.
Sebagian waktu lalu, keduanya juga menyelenggarakan ikut serta perbincangan yang mengalir. Di dalam - tengah perbincangan itu, Al Makmun membacakan satu hadis yang diriwayatkan oleh Husyaim. Hadis itu berarti, " Bila seseorang laki - laki menikah dengan wanita karena Agama serta kecantikannya, jadi ia memperoleh bekal untuk menutupi kebutuhan, " jelas Al Makmun.
Tetapi, saat membaca hadis itu, Al Makmum mengucap lafaz " sadad " yang ada dalam hadis itu. Rupanya ia berikan fathah pada huruf sin dan lafa " sadad " itu.
Mengdengar perkataan itu, Nadhr segera menyela. " Wahai Amirul Mukminin, mestinya lafaz itu di baca sidad, huruf sin pada lafaz itu dikasrah ".
" Wahai Nadhr, bagaimana engkau membaca sidad? " bertanya Al Makmun.
" Karena bila di baca sadad, jadi bakal salah, " jawabnya.
" Engkau menyampaikan saya keliru? " bertanya Al Makmun.
" Yang salah yaitu Husyaim. Ia yaitu orang yang kerap salah dan engkau wahai Amirul Mukminin, ikuti lafaznya, " Jawaban dengan tegas.
" Lantas, apa ketidaksamaan pada sadar dengan sidad? " kejar Al Makmun dengan penasaran.
80 RIBU DIRHAM
" Yang pertama berarti keseimbangan dalam Agama dan jalan lurus, sesaat yang ke-2 bermakna kehidupan yang sebanding serta semua suatu hal yang engkau pakai untuk meluruskan suatu hal jadi ia yaitu sidad, " Katanya.
" Apakah orang - orang Arab tahu hal semacam itu? " bertanya Al Makmun lagi.
" Ya, namun mereka menyia - nyiakanku, " imbuhnya.
Al Makmun takjub dengan keilmuwan yang dipunyai Nadhr. Ia lalu menulsikan suatu hal di satu kertas. Lalu kertas itu diberikan pada Nadhr.
" Berikan kertas ini berbarengan pada Al Fadhl bin Sahal, " terang Al Makmun.
Nadhr lalu pamit pulang. Esok harinya ia menyerahkan kertas itu pada Al Fahl. Al Faghl terperanjat dan berkata, " Wahai Nadhr, sebenarnya Amirul Mukminin sudah memerintahkan untuk memberimu duit 50. 000 dirham, apakah sesungguhnya yang terjadi? "
Nadhr juga bercerita padanya mengenai peristiwa yang sudah dirasakannya terlebih dulu. Sesudah mendengar cerita mengenai dianya itu, Fadhl juga memberikannya penambahan duit sebesar 30. 000 dirham hingga Nadhr terima duit beberapa 80. 000 dirham. walau sebenarnya ia cuma mengajarkan satu huruf saja pada Al Makmun.
Nah, semoga cerita Nadhr bin Syumail Al Mazini ini dapat jadi Ide dan Motivasi untuk kita semua, tetaplah berikanlah pengetahuan yang kita punyai pada orang lain walau pengetahuan itu cuma sedikit, kecil atau tidak sebesar ilmu - pengetahuan yang lain.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN