Fried
calamari alias potongan daging cumi berbentuk cincin yang digoreng
tepung memang jadi favorit karena rasa gurih renyahnya. Namun, ternyata
sebagian fried calamari yang dijual di restoran di Amerika sebenarnya
berasal dari usus babi yang biasa disebut 'bung'.
"Di
restoran manapun, tepat pada detik ini, orang-orang memeras irisan lemon
ke atas 'cincin' yang renyah dan berwarna keemasan, mencelupkannya ke
saus marinara, dan mereka menyantap usus babi. Kini mereka mengunyahnya,
merasa puas dan benar-benar tak tahu apa-apa. Inilah balasan untuk
ketidakacuhan kita terhadap asal makanan yang kita santap, dan bagaimana
makanan tersebut sampai ke kita." ujar Ben Calhoun, produser program
acara "This American Life".
Food Safety and Inspection Service
(FSIS) United States Department of Agriculture (USDA) yang berwenang
memastikan pelabelan makanan yang benar, angkat bicara mengenai masalah
ini. Menurut Mark Wheeler, juru bicaranya, ia tidak mengetahui
keberadaan produk yang secara khusus berlabel 'calamari imitasi'.
Kalaupun ada dan berasal dari usus babi, seharusnya diberi label yang
jelas.
Wheeler menambahkan bahwa usus babi bisa dimakan dan lebih sering
disebut sebagai 'pork chitterlings'. Menurut USDA, isi perut babi ini
memiliki bau yang tajam saat
direbus dan tekstur yang mirip dengan
calamari. Hal ini juga diutarakan oleh Steve Haruch, jurnalis Nashville
Scene yang pernah menyantap usus babi. "Jika diolah dengan benar, (usus
babi) bisa menggantikan calamari," ujarnya.
Lebih lanjut, Calhoun menjelaskan
"Kami sangat yakin bahwa praktik ini terjadi di industri daging
Amerika, namun kami tidak dapat membuktikan ataupun menyanggah
kepercayaan tersebut," tulisnya. Karena itulah mereka berusaha membuat
cerita tersebut lucu dan berfokus pada pertanyaan. Apakah usus babi
goreng tepung memiliki rasa dan tekstur seperti calamari?
Menurut Oceana, lembaga pengawas konservasi laut, kecurangan pada bidang
seafood terjadi dalam tingkat yang mengejutkan di daerah-daerah
metropolitan di AS. Sebut saja di Miami (31%), New York City (39%),
Boston (48%), dan Los Angeles (55%). Dikatakan bahwa penipuan ini bisa
terjadi dalam rantai pasokan manapun, mulai dari fase pemrosesan dan
pengemasan, distributor, hingga restoran itu sendiri
Mulai sekarang hati-hati memilih
tempat makan dan jenis makanan, ya. Bisa saja masakan tersebut
mengandung bahan-bahan dari daging babi. Sebarkan artikel ini di media
sosialmu, supaya teman-teman yang lain berhati-hati juga. (sumber: keepo/beradab)
CAR,HOME,DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO