Tubuh wanita cantik itu menggigil, terbaring lemas di atas ranjang pondokan jamaah haji Madinah.
" Jemaah ini tak sadarkan diri, cepat tolong saya. Kita bawa dia ke rumah sakit," teriak salah satu pertugas wanita panik.
Tanpa
membuang waktu, petugas haji itu mengangkat si wanita dan membawanya
ke rumah sakit Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Selepas
dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Semua usaha untuk
memulihkannya gagal, maka wanita itu dibawa ke rumah sakit Abdul Aziz
Jeddah untuk mendapatkan perawatan lanjut.
Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya.
Dari sudut matanya terbuka sedikit. Dia memandang ke arah petugas wanita yang membawanya saat di pondokan haji.
Si wanita itu langsung memeluknya. Erat sambil menangis terisak-isak. " Kenapa kamu menangis?"
"
Ustazah….saya taubat Ustazah. Saya menyesal, saya takkan berbuat lagi
hal-hal yang tidak baik. Saya bertaubat, betul-betul bertaubat."
" Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertaubat?" tanya si petugas wanita yang juga seorang ustazah masih dalam keadaan bingung.
Wanita
itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Tidak lama kemudian dia bersuara, menceritakan semuanya.
"
Ustazah, saya ini sudah berumah tangga, menikah dengan lelaki
orang kulit putih. Tapi saya salah. Saya ini cuma Islam pada nama dan
keturunan saja. Saya tak pernah mengerjakan ibadah. Saya tidak salat,
tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami tidak pernah saya
kerjakan, rumah saya penuh dengan botol minuman" .
Dengan
suara tersekat-sekat, wanita itu kembali menceritakan; " Ustazah…Allah
itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma , saya telah diazab
dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah
saya buat selama ini" .
"
Betulkah?" tanya si ustazah terkejut. “ Betul Ustazah. Selama koma itu
saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada
saya. Balasan azab Ustazah, bukan balasan surga.
"
Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah
pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa saya ceritakan dengan kata-kata" .
Menjerit-jerit
si wanita itu minta ampun minta maaf kepada Allah. " Bukan itu saja,
buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat
daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini…putus, jatuh ke dalam
api neraka. Buah dada saya hancur terbakar, panasnya bukan main. Saya
menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan
saya ambil buah dada itu kembali."
Si
ustazah terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Sangat terasa
kebesaran Allah. " Semasa diazab itu, saya merayu memohon kepada Allah
supaya diberikan nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup
sekali lagi."r