Kisah kakek ini jadi viral di dunia Facebook lantaran apa yang ia lakukan saat berjualan.
Seorang netizen menyebarkan potret pria lansia yang memakai baju kebesaran dan celana hitam.
Ia terlihat selalu berada dekat pada gerobak hijau dan putih.
Hampir sepanjang hari ia hidup di sekitar gerobak itu.
Berlokasi di sekitar Cikarang, nama kakek ini memang masih belum diketahui.
Setiap harinya gerobak hijau putih berterpal biru itu menyediakan es campur dari buah-buahan.
Penganan ini memang santer kita lihat dijual di pinggir jalan.
Rata-rata harga penganan ini sekitar Rp 10 ribu per mangkuk atau per porsinya.
Padahal, kakek ini menjual dagangannya itu hanya Rp 7 ribu per porsinya, tapi inilah yang bikin netizen sedih.
Kakek itu sudah menjual barang dagangannya dengan harga yang jauh di bawah biasanya.
Tapi, jualannya itu tak kunjung laku.
Deretan buah seperti alpukat, buah nagat, melon, hingga jambu merah
masih bertumpukan di dalam gerobak, padahal hari sudah siang!
Ada lagi satu hal yang bikin netizen miris.
Kakek ini terlihat sering tertidur di kursi sederhana di bawah terpal lantaran tak adanya pembeli.
Berikut salah satu status netizen Muhamad Fikry Al Ghifari yang telah viral hingga dibagikan lebih dari 3,6 ribu kali.
“Yg di daerah cikarang, ayo buruan borong nih es campur segerrr.
Yg jual kakek2 dagangan nya sepi katanya makanya dia ketiduran.. cuma 7000 yg laen mah udh 10.000..
Lokasinya di depan bengkel bubut atau deket puskesmas pilar, arah sukatani.. Ayooo bantu jgn cuma pda pamer doang di medsos.
Di sekeliling kita masih ada yg kaya gini.”
Kakek Penjual Surabi
Kebanyakan orang yang sudah mengalami usia seperti kakek ini lebih banyak di rumah, bersantai atau menikmati hidup.
Tapi tidak begitu dengan apa yang dirasakan oleh seorang kakek yang biasa memakai topi dan handuk kecil di leher ini.
Kakek tersebut sudah berusia 80 tahun.
Berbekal sebuah gerobak, kakek yang tak diketahui namanya ini setiap harinya memakirkan gerobaknya itu di Jalan Wanaherang, Gunung Putri, Bogor.
Lokasi tepatnya ada di Jalan Mercedes di depan PT Nito.
Seorang wanita dengan akun Vicky Virgianty di Facebook mengunggah 4 foto si kakek itu.
Fotonya gelap, menandakan hari sudah malam.
Kakek tersebut duduk di samping gerobaknya dengan berjualan serabi buatannya sendiri.
Harga serabinya pun cukup murah.
Sebuahnya Rp 2.000 saja.
Tapi yang bikin wanita ini sedih adalah, jualannya itu tak laku-laku.
Bahkan ketika malam sudah datang, si kakek masih menunggu pelanggan.
Wanita ini pun membeli serabi si kakek.
Tak disangka, serabi kakek ternyata enak!
Ia berjualan dari pukul 4 sore hingga malam.
Berikut isi unggahannya.
“Guys….. Bagi yang lewat jalan wanaherang gunung putri, bogor, tolong mampir ya.
Kakek 80th ini jualan serabi harganya 2000 an, di Jln Mercedes depan PT Nito.
Sedih banget waktu itu kebetulan aku lewat abis hujan dia lagi duduk nunggu pembeli gak ada yg dateng…
Akhirnya aku berenti beli Serabi jadulnya ternyata enak banget.. dijamin ketagihan.
Kakek berjualan dari jam 4 sore sampai malam.
Bangga banget liat dia, walaupun sdh tua dan gerimis habis hujan tetap jualan..
semoga tuhan selalu memberikan kesehatan dan rejeki yang banyak buat kakek ini aminnn
Sharing is caring”