Sahabat, siuman maupun tidak, kita kerap memohon "buah tangan" alias
oleh - oleh kala saudara ataupun teman kita bepergian, begitu pula
sebaliknya. "Jangan kurang ingat oleh - olehnya ya..", merupakan kalimat
yang "lumrah" terdengar kita apabila bakal bepergian.
Namun, mengerti kah kamu kalau RASULULLAH shallallahu alaihi wasallam
melarang seseorang muslim buat meminta - minta dari orang lain, tanpa
terdapat kebutuhan yang mendesak.
Karena perbuatan meminta - minta menggambarkan perbuatan menghinakan
diri kepada makhluk dan juga menampilkan terdapatnya kecendrungan kepada
dunia dan juga kemauan buat perbanyak harta.
Dan dia shallallahu alaihi wasallam mengabarkan kalau barangsiapa yang
melaksanakan perbuatan meminta - minta yang hina ini, hingga ia hendak
tiba pada hari kiamat dalam kondisi tidak terdapat sepotong dagingpun
yang menempel di wajahnya. Ini bagaikan balasan yang sesuai menurutnya
kareka minimnya kerasa malu ia buat meminta - minta kepada sesama
makhluk.
“Terus - menerus seorang itu suka meminta - minta kepada teman sampai pada hari
“Sesungguhnya harta ini merupakan lezat dan juga manis. hingga siapa
yang menerimanya dengan hati yang baik, tentu dia hendak menemukan
berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, hingga ia
tidak hendak menemukan berkahnya, ia seperti orang yang makan tetapi
tidak sempat terasa kenyang. dan juga tangan di atas lebih baik daripada
tangan di bawah,” (HR. Al - Bukhari no. 1472 dan juga Muslim no. 1717).
Ringankanlah orang yang menempuh Safar karna safar merupakan potongan dari azab.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi Saw bersabda,
”Berpergian (safar) itu merupakan sebagian dari siksa. dia membatasi
seorang dari makan, minum dan juga tidurnya. hingga apabila seorang
telah tuntas dari urusannya hendaklah dia lekas kembali ke keluarganya,”
(HR Bukhari dan juga Muslim).
“Dikatakan penggalan dari azab, karna safar hendak meninggalkan seluruh yang dicintai,” (Fathul Bari, Ibnu Hajar).
Bisa jadi yang diartikan dicintai ini merupakan keluarga yang dia
cintai, rumah yang nyaman, ibadah yang teratur, dan juga lain - lain.
Sedang tiap ekspedisi tidak terdapat jaminan hendak dapat kembali,
kemudian kenapa kita bebani dengan titipan dan juga amanah yang
membebani.
Sekadar panduan buat yang bersafar, buat melindungi kerabat kita dari
meminta, bila berkelebihan rezeki hendak lebih indah bila kita berikan
sedikit oleh - oleh karna tangan di atas lebih mulia.
Dan panduan buat yang menerima oleh - oleh bersyukurlah atas tiap wujud
rezeki yang didapat karna dengan bersyukur kita hendak terus menjadi
menemukan nikmat yang banyak.
Semoga bermanfaat...