Setelah tamat kuliah, aku juga pada akhirnya bekerja di satu perusahaan di luar kota sebagai administrator. Kerjaanku setiap hari hanyalah merapikan dokumen, mengetik dokumen, mengopi dokumen dan pekerjaan mudah yang lain. Meskipun demikian, aku berupaya sedemikian rupa agar aku bisa tetap bertahan di perusahaan ini serta tinggal di kota ini.
Satu diantara alasan saya pergi merantau ke kota lain yaitu lantaran aku
ingin memiliki hidup yang lebih layak serta dapat membawa papaku ke
sini sesudah aku mapan. Mamaku sendiri sudah meninggal dunia ketika aku
masih begitu kecil hingga dari kecil sampai dewasa, papakulah yang
bekerja keras untuk membiayai sekolah serta kehidupan kami berdua.
Aku sendiri mempunyai keprib4dian yang intr0vert hingga saya sangat jarang berinter4ksi dengan teman kantorku.
Pada sehari, papaku meneleponku serta menanyakan bagaimana kabarku dan
apakah aku bisa beradaptasi dengan baik di sini. Serta tak
disangkasangka, papaku malah bilang kalau dia ingin datang
mengunjungiku untuk melihat keadaan di sini seperti apa. Aku mulai
kebingungan lantaran sampai kini aku selalu menceritakan kalau aku di
sini baikbaik saja serta bisa berinteraksi dengan baik dengan teman
kantorku, meskipun sebenarnya kami sangat tidak sering ngobrol satu sama
lain.
Bukannya aku berbohong pada papa, namun saya cuma berupaya mencari
langkah agar dia tak perlu cemas dengan kerjaanku di sini. Tetapi, jika
dia beneran datang mencariku serta melihat keadaanku di sini seperti
ini, aku yakin dia pastinya akan langsung menyuruhku pulang.
Tibatiba aku kepikiran satu cara yakni meminta tolong pada atasanku.
Namun, selama aku bekerja di sini, aku tak pernah sekalipun berbicara
kepadanya, bagaimana mungkin aku dapat meminta tolong kepadanya? Tapi
saya sudah tidak peduli, aku harus ngomong kepadanya, ini semua
kulakukan untuk membahagiakan papa agar papa tidak cemas.
Aku pun memberanikan diri untuk masuk ke ruangan atasanku saat semua
orang sudah mulai pulang.
Aku pun mengetuk pintu serta berkata, " Permisi, apakah saya boleh masuk? "
Atasanku sebut saja namanya Richard ini mempersilahkanku masuk dan duduk, " Ya, tentu saja. Ada yang bisa saya bantu? "
Aku juga duduk serta bingung bagaimana menjelaskan kondisiku. Aku
terlihat begitu gugup serta tidak tenang sampai aku membetulkan posisi
dudukku berkalikali serta kelihatannya Richard mengerti kegugupanku.
Richard juga cuma tersenyum serta bertanya lagi padaku, " Kalau ada
masalah yang bisa saya bantu, ngomong saja. Saya akan membantu sebisaku.
"
Aku juga memberanikan diri untuk melihatnya serta berkata, " Saya minta
maaf bila saya mungkin mengganggu saat kerja anda, namun saya memiliki
satu masalah yang cukup besar menurutku. Mungkin keinginan saya ini agak
lanc4ng, namun apakah anda bersedia untuk mentraktir ayahku makan?
Maksud saya, mentraktir ayahku makan dengan nama perusahaan serta di hadiri oleh beberapa orang dari perusahaan ini sendiri. "
Richard memerhatikan setiap katakataku dengan cermat serta aku pun
meneruskan perkataanku, " Sudah pasti uang yang digunakan untuk
mentraktir ayah saya itu akan saya tanggung sendiri. Saya cuma
mengharapkan Bapak Richard bisa ada di sana serta mengobrol dengan ayah
saya. Ayah saya
tinggal jauh di desa serta dia sering cemas dengan kondisi saya di sini,
meskipun kondisi saya di sini cukup baik serta stabil. Dia akan datang
malam ini serta bermalam ditempat saya. Saya cuma ingin memastikan ayah
saya kalau kondisi saya di sini sangat baik serta tidak ada yang perlu
di kuatirkan. "
Richard juga cuma tersenyum serta jadi berbalik bertanya padaku, "
Baiklah, bila begitu, bagaimana bila kita pergi Jumat malam ini dengan
ayahmu? "
Aku hampir tidak percaya apa yang aku dengar barusan, Richard tidak
menolak permintaan yang aneh ini sama sekali! " Tentu saja, hari apapun
saya bisa, " aku juga segera menjawab Richard dengan nada l4ntang.
" Baiklah, kalau begitu, hari Jumat nanti kita ketemu lagi jam 7 malam.
Mulai besok anda dapat mengambil cuti serta aku akan menyuruh supir perusahaan untuk
menjemputmu hari Jumat nanti.
Bawalah papamu jalanjalan selama beberapa hari ini, aku akan menyuruh
yang lainnya untuk menggantikan posisimu sementara waktu, " Richard pun
memberikan sambil tersenyum padaku.
" Tidak perlu, Pak, saya akan tetap datang seperti biasanya. Saya sudah
begitu berterimakasih Bapak tidak menolak permintaan saya, " aku pun
langsung menjawab sambil menggelengkan kepalaku lantaran aku merasa
sangat tidak enak.
Namun Richard tetap bersiker4s menyuruhku untuk cuti serta aku juga cuma dapat mengiyakannya sambil menangis terharu.
Hari Jumat juga akhirnya tiba serta aku bersama papaku juga dijemput
oleh supir perusahaan ke suatu hotel berbintang yg tidak pernah aku
masuki sebelumnya. Di sana kami diantar ke restoran hotel tersebut dan
semuanya makanan yang ada sangat banyak macamnya serta enak.
Aku benarbenar terharu Richard benarbenar merencanakan semuanya ini
dengan baik. Di sana bahkan juga sangat banyak teman kantorku yang hadir
serta mereka semuanya menyapaku dengan ramah, walau sebenarnya biasanya
kami tidak pernah mengobrol satu sama lain. Richard juga mengajak
papaku ngobrol serta terlihat sekali kalau papaku sangat bahagia pada
saat itu.
Sesudah malam itu, ayahku juga akhirnya pulang dengan bahagia ke desa
serta memberitahuku kalau dia sangat senang aku bisa bekerja di satu
perusahaan yang sangat baik seperti ini. Aku juga kembali ngantor
seperti biasanya serta aku berencana untuk berterimakasih pada Richard
karena telah banyak membantuku. Namun tidak disangka, Richard ternyata
mengumpulkan semuanya karyawan di hall untuk mengatakan sesuatu.
" Saya sangat berterimakasih kepada setiap karyawan di perusahaan ini
yang sudah sangat setia serta berbakti pada perusahaan kita. Saya
benarbenar bersukur punya karyawan seperti kalian semua. Saya
benarbenar mengharapkan bila kita bisa selalu bekerja bersama
selanjutnya hingga perusahaan kita semakin lama semakin menjadi lebih
besar. Di sini saya ingin meminta maaf jika perusahaan ini mungkin belum
bisa memenuhi semua permintaan khusus para karyawannya, namun saya
mengharapkan kalian bisa menceritakannya padaku bila kalian punya
masalah yang sulit. Kalian tidak perlu sungkan padaku, namun sebaliknya
saya jadi akan berterimakasih pada kalian bila kalian bisa terbuka
padaku serta kita dapat mendiskusikan permasalahan kalian bersamasama, "
tegas Richard di depan semuanya karyawan serta dia juga membungkuk
memberikan hormat pada kami semuanya.
Aku benarbenar merasa terharu dengan perlakuan baik boss kami.
Sejak waktu itu, perusahaan kami benarbenar mengalami perkembangan.
Ada waktu di mana terjadi krisis ekonomi serta banyak perusahaan yang
bangkrut karenanya, namun perusahaanku tetap bertahan, bahkan juga malah
semakin maju. Aku yang dulunya cuma seseorang administrator, sekarang
aku juga sudah jadi seseorang usaha manajer. Aku benarbenar bersukur
dapat bekerja di satu perusahaan yang perduli dengan kehidupan para
karyawannya, tidak cuma peduli pada keuntungan yang dapat dibuat oleh
karyawannya saja. Perusahaan ini membudidayakan karyawannya, bukan
memperbud4k karyawannya, serta inilah hal yang aku banggakan tentang
perusahaanku.
Semoga ceritaku ini bisa menginspirasi para pemimpin di luar sana ya!
Jangan lupa berbagi serta comment dibawah ya!