Banyak orang suka makan daging bebek, terutama bebek goreng yang mudah
dijumpai di berbagai kota. Tidak sedikit pula yang sering-sering
mengkonsumsinya.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Zaadul Ma’ad menjelaskan banyak jenis
daging dan bagaimana sifatnya dalam bab Daftar Obat dan Makanan yang
Disebutkan oleh Rasulullah. Salah satunya adalah daging bebek.
“Daging bebek bertemperamen panas basah, susah dicerna,” tulis beliau.
“Tidak cocok bagi lambung”
Cukup singkat. Dan poin-poin yang disebutkan, semuanya negatif. Berbeda
dengan makanan lain dalam bab itu yang sebagiannya disebutkan keunggulan
atau manfaatnya.
Bagaimana pandangan kedokteran modern? Apakah daging bebek tidak baik
bagi kesehatan? Dalam artikel berjudul Makanan Rendah Kolesterol,
Blogdokter.net menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging bebek dan
angsa. Sebabnya, kedua daging tersebut mengandung kadar lemak jenuh yang
sangat tinggi sekalipun kulitnya sudah disisihkan. Berbeda dengan
daging unggas lainnya yang umumnya rendah kandungan LDL-nya jika
kulitnya disisihkan (tidak dimakan).
Dalam artikel berjudul Pilihan Makanan untuk Pengidap Rematik Asam Urat
di alodokter.com, disarankan untuk membatasi konsumsi daging bebek
karena termasuk makanan kaya purin.
Tentu, karena halal, ada manfaat dalam daging bebek. Selain rasanya
enak, juga kandungan gizinya. Namun karena Islam bukan hanya mengajurkan
umatnya makan yang halal namun juga thayyiba (baik), maka perlu
diperhatikan juga dari kesehatan. Sebaiknya tidak sering-sering makan
daging bebek, terutama bagi orang yang menderita kolesterol dan
sejenisnya.