Tanda rambut rontok yang mudah diamati adalah banyaknya rambut yang ikut terbawa sisir. Tanda lainnya adalah rambut semakin lama semakin jarang atau tipis.
Rambut rontok lama kelamaan berpotensi menjadi kebotakan. Kondisi seperti ini dapat dijumpai pada penderita sistemik lupus eritematosus, sifilis sekunder, hipertiroidisme, hipotiroidisme, anemia defisiensi besi, defisiensi vitamin D, dan insufisiensi pituitari.
Bentuk tersering kebotakan adalah alopesia androgenetik yang merupakan predeterminasi genetik. Adapun kebotakan yang tidak diketahui penyebabnya diistilahkan sebagai alopecia areata. Alopecia areata diduga sebagian ahli terkait erat dengan proses imunologis.
Berikut ini tiga ramuan alami warisan nenek moyang yang ampuh mengobati rambut rontok.
Pertama, letakkan air teh kental [250 cc] jam 10 malam di luar agar terkena embun. Keesokan harinya, dipakai untuk membasahi kepala atau sela-sela rambut, dipijit-pijit dengan ujung jari. Lakukan sekali sehari, lebih baik petang hari usai mandi. Biarkan kering dengan sendirinya. Lakukan rutin setiap hari, selama minimal 2-3 minggu.
Kedua, cuci bersih daun bayam setengah genggam [sekitar 40-50 gram]. Digiling atau ditumbuk hingga halus, tambahkan air matang 1 cangkir [180 cc]. Tambahkan madu murni 1 sendok makan [20 cc]. Diperas, disaring, lalu diminum. Minumlah 3 x sehari, rutin setiap hari, minimal selama 2 minggu.
Ketiga, daun lidah buaya 1 batang sedang, dicuci hingga bersih. Hilangkan duri-duri dan kulit sebelah dalam. Gunakan untuk menggosok kulit kepala atau sela-sela rambut. Lakukan di sore hari, usai mandi, sekali sehari. Diamkan selama 15 menit, lalu dibilas dengan air hangat, sambil memijat-mijat kulit kepala. Rutinkan setiap hari, selama minimal 2-3 minggu.
Selama meminum ramuan di atas, sebaiknya juga memperhatikan kebersihan dan kesehatan rambut Anda. Perhatikan kebersihan topi atau helm yang dipakai. Hindari sering memakai pengering rambut usai keramas. Hindari memakai pewarna rambut.
Pilihlah salah satu dari tiga ramuan di atas. Bila belum berhasil, maka lanjutkan selama 2-3 bulan. Bila belum berhasil juga, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. [dr. Dito Anurogo]
Profil Penulis
Dito Anurogo, dokter digital/online di detik.com, telah lulus uji kompetensi Battra Ramuan Tingkat Pratama, peraih ‘’Gadjah Mada Awards’’ 2015 kategori mahasiswa terinspiratif dan penulis terbaik, kontributor terbaik di website Ummi online, sertifikasi CME dari Harvard dan Oxford University, penulis lebih dari 333 artikel terpublikasi serta 18 buku [salah satunya The Art of Medicine, Gramedia, 2016, dipromosikan di Amazon.com], pembina Network–Preneur Initiative Center [NPIC], CEO/Founder Sahabat Literasi Indonesia [Indonesia Literacy Fellowship], studi S-2 Ilmu Kedokteran Dasar [IKD] Biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada [FK UGM] Yogyakarta, email ditoanurogo[at]gmail[dot]com.
Foto ilustrasi : google