Apa Anda termasuk orang yang sering meletakan helm di spion ketika mau
meninggalkan sepeda motor? Kebiasaan ini dianggap buruk, selain punya
risiko dicuri orang dan terjatuh ada konsekuensi lain seputar
kebersihan.
Saat helm dipakai posisinya sangat dekat dengan rambut dan kulit kepala,
agar nyaman sekaligus meredam, benturan biasanya di bagian dalam
memiliki busa dengan pelapis. Nah, material itu sifatnya rentan jadi
sarang kotoran, apalagi kalau helm dibiarkan kondisi terbuka dalam
jangka waktu lama.
Spion adalah salah satu perangkat wajib motor, rasanya tidak pernah
produsen mengatakan gunanya sebagai tempat penitipan helm. Posisi spion
berada di bagian paling luar motor, jadi sangat rentan kotor. Misalnya,
kena cipratan air atau debu dari kendaraan di depan.
Bintik-bintik styrofoam bisa menunjukkan apakah helm sudah harus mengalami pergantian.
Saat bagian dalam helm bersentuhan dengan spion, potensi kotoran
menempel sangat besar. Selain itu helm juga bisa jadi asbak kalau saja
motor diparkir dekat jalan raya atau parkiran bawah tanah yang sirkulasi
udaranya tidak lancar.
“Dari segi kebersihan tidak baik karena bisa memengaruhi kenyamanan kita
saat berkendara. Bagian luar helm lebih cepat berdebu dan bagian dalam
akan lebih cepat bau. Bau asap kendaraan,” kata Irwan, Brand Techical
Support Cargloss Proriders, Selasa (3/5/2016).
Bahayanya buat biker tentu saat helm itu dipakai lagi. Dampak bisa macam
– macam mulai dari kepala gatal – gatal hingga kelilipan, atau kasus
buruk jadi sarang serangga.
Ada anggapan risiko hilang ketika helm ditinggal di spion tidak masalah
karena harganya murah. Tapi, urusan higienis sebenarnya tidak memandang
harga helm. Penting juga buat biker punya jadwal rutin cuci helm.
Semoga bermangfaat
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN