Dalam ketentuan perundang-undangan sangat jelas mengatakan masing-masing
 tindakan razia harus menempatkan pelang sedikitnya 100 mtr. dari tempat
 petugas paling depan berjaga. 
Mirisnya, bukan hanya tidak mematuhi, tiga polisi jalan raya jadi memukul pengendara yang ingin memastikan legalitas razia itu. 
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M. 
Nasser menilainya, aksi itu tidak semestinya dikerjakan oleh aparat penegak hukum. 
Mengingat pekerjaan dari Polisi yaitu menolong, membuat perlindungan, 
mengayomi dan melayani orang-orang, bukanlah jadi sebaliknya. 
Menurut Nasser, masalah di atas semestinya memberi cukup argumen atasan ketiga polisi itu memberi sanksi tegas. 
Apabila ketiga polisi itu tidak di beri sanksi, jadi citra Bhayangkara di mata orang-orang akan semakin alami penurunan. 
 " Polisi yaitu rekan orang-orang, apabila ada seperti ini tidak benar. 
Karena itu harus ditindak keras tidak dapat dilewatkan dan paling utama. 
Karena apabila ada buah apel yang busuk itu dalam satu keranjang itu hanya tinggal menunggu saat apel yang lain busuk. 
Jadi sanksi hukuman harus jelas dan tegas, " katanya saat dihubungi merdeka. com, Selasa (17/5) malam. 
Nasser memberikan, tiga anggota kepolisian itu telah mencederai usaha 
dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dalam jalankan perbaikan citra 
petugas mengenakan seragam cokelat tersebut di hadapan orang-orang. 
Sebagai penegak hukum, harusnya mereka melakukan tindakan sama seperti 
prosedur standard yang ada, tidaklah jadi tidak mematuhi ketentuan itu.
" Tindakan ketiga anggota kepolisian itu sesungguhnya, menurut saya 
tidak benar karena demikian mengganggu usaha pimpinan Polri untuk 
jalankan perbaikan citra dalam rencana memperoleh kepercayaan umum, dan 
itu tidak bagus dan tidak cocok dengan SOP (Standard Operational 
Prosedur), " terang Nasser. 
''Polisi mesti menolong, membuat perlindungan, mengayomi dan melayani orang-orang. 
Bahkan apabila ada beberapa orang memiliki permasalahan diberikan 
sejenis pertolongan tidaklah dengan mem4r*h! nya, jika benar dip**kul 
jadi demikian keterlaluan, " sambungnya. 
Di segi lain, Nasser menginginkan beberapa orang ikut ambillah sisi 
dalam perbaikan citra kepolisian. Karena itu dia memohon agar bila ada 
aksi sama kembali berlangsung untuk selekasnya mencatat nama petugas 
itu. 
Bahkan apabila memang demikian mungkin saja untuk tidak segan-segan 
memfotonya. Namun data itu bukannya dimasukan ke media sosial, namun 
dilaporkan kepada pihak yang lebih berwenang. 
 " Orang-orang apa yang perlu kerjakan, jika polisi yang harusnya 
menolong, bikin perlindungan, mengayomi dan melayani beberapa orang 
tidak berikan seperti itu? 
Beberapa orang tidak usah takut, difoto orangnya lalu dibawa ke kantor polisi. 
Misalnya yang tiga orang tadi di Ciputat, tidak perlu harus dibawa 
(laporannya) ke Ciputat, Tangerang, cukup dibawa ke Polsek paling dekat 
dilaporkan. Demikian utama itu, " tutupnya. 
Terlebih dulu dikabarkan, peristiwa pemukulan ingindara oleh tiga orang polisi itu dihadapi Wisnuhandy Widyoastono. 
Lewat akun Facebook miliknya, Selasa (17/5), Wisnu mengaku dipukuli tiga
 anggota kepolisian. Tindakan kekerasan itu berjalan saat dia bertanya 
surat pekerjaan mereka. 
Bukannya dipenuhi, beberapa petugas jadi memarahinya sampai buat Wisnu 
demikian kali menjelaskan alasannya menanyakan surat pekerjaan itu. 
Tidak ada disangka, satu di antara polisi segera memukul kepalanya, lalu diikuti dua rekanan yang lain. 
Mirisnya, komandan yang ada di depan korban hanya berdiam diri. 
Tidak ada usaha untuk menangani tindakan anak buahnya, saat korban tersudut barulah atasan ketiga polisi itu memisahkan mereka. 
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN

