Setiap manusia memiliki kadar kepekaan hati nurani yang berbeda-beda. 
Seringnya melakukan sesuatu selalu didasarkan pada apa yang disuarakan 
oleh hati. Sulit memang membedakan antara bisikan setan dan bisikan 
malaikat. Tetapi, cara membedakan bisikan setan dan bisikan malaikat 
dapat dipelajari. Berikut penjelasan tentang bagaimana membedakan 
bisikan setan dan bisikan malaikat dalam hati.
Dalam Islam, Beginilah Cara Membedakan Bisikan Setan dan Bisikan Malaikat
Dalam diri manusia, terdapat peperangan batin yang disebabkan oleh 
munculnya bisikan setan dan bisikan malaikat secara bersamaan. Pada 
setiap hal yang seseorang lakukan, kebaikan dan keburukan akan selalu 
berperang dalam batinnya sampai ia mati. Dalam riwayat Abdullah, 
Rasulullah SAW menyampaikan sabda tentang bisikan hati, bahwa setan dan 
malaikat mempunyai bisikan-bisikan yang ditujukan dalam diri seseorang 
untuk mendapat kemenangan batin. Hal ini terjadi terus menerus sampai 
seseorang memenangkan salah satunya. Apakah dia akan menuruti bisikan 
setan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Allah atau 
dengan setia ia mendengarkan bisikan hati petunjuk dari Ilahi, yaitu 
dengan perantaraan malaikat Allah, supaya ia tetap berada dalam 
lindungan-Nya dan terhindar dari dosa. Beginilah cara membedakan bisikan
 setan dan bisikan malaikat dalam Islam.
1. Pertama, seseorang harus berdoa pada Allah memohon perlindungan agar 
terhindar dari godaan setan. Dengan cara mengetahui godaan setan lebih 
dulu, diikuti dengan rasa takut akan terjerumus ke dalamnya, serta 
lantunkanlah dzikir Allah secata terus menerus dalam mulut dan hati 
supaya setan tidak memiliki ruang untuk godaannya. Bisikan setan itulah 
yang disebut nafsu dan bisikan Allah disebut ilham. Dalam bisikan setan 
terdapat perasaan yang tidak baik, seperti emosi yang membabi buta. 
Semangat membabi buta semacam itu hendaknya dijauhi karena akan berujung
 dosa.
2. Bisikan hati dalam Islam dapat dibedakan menurut konsistensinya. 
Bisikan Allah akan satu hal bersifat teguh dan kokoh, serta tidak 
berubah-ubah. Sedangkan bisikan setan adalah bisikan yang penuh 
ketidakpastian, keragu-raguan, kebimbangan, dan bersifat mendesak-desak.
 Bila setelah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa kemudian 
menyadarinya dan menyesalinya, maka ia telah mendapat bisikan dari Allah
 SWT. Namun, bila ia tidak merasa berdosa setelah melakukannya, maka 
bisikan setanlah yang bersemayam dalam dirinya. Karena dengan segera, 
setan akan meminta manusia untuk melakukan perbuatan maksiat yang 
melanggar hukum Allah.
Kedudukan Allah dalam memberikan bisikan pada manusia adalah sebagai 
penasehat saja, sehingga bisikan itu sesekali saja melintas. Sedangkan 
bisikan hati nurani yang berulang-ulang akan disampaikan oleh malaikat 
perantara-Nya. Apabila bisikan-bisikan itu menyangkut masalah dasar iman
 dan amal batin, maka bisikan itu datang dari-Nya. Jika yang dibisikkan 
dalam hati seseorang adalah tentang amal-amal lahiriah, bisikan itu 
datang dari malaikatNya.
Seperti yang dijelaskan oleh para ahli tassawuf, bahwa malaikat tidak 
berbekal pengetahuan apapun untuk mengenal batin hamba Allah secara 
mendalam. Apa yang ada dalam hati seorang hamba, hanya Allah lah yang 
tahu. Bahkan setan pun tidak mengetahuinya. Bisikan hati petunjuk dari 
Ilahi hendaknya dilakukan dengan semangat iman yang meyala-nyala. Karena
 Yang Mahakuasa telah menyiapkan pahala bagi mereka yang mendengarkan 
suara-Nya dan melakukan firmanNya dengan kesadaran dan sepenuh hati.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN

 
 
 
 
