Idealnya memang dalam suatu daerah, kampung, desa atau kota berisikan 2
gender, yaitu pria dan wanita. Tapi ada juga tempat-tempat di luar
negeri yang hanya berisikan perempuan saja.
Pastinya Anda para lelaki akan membayangkan bahwa akan menjadi primadona
jika berkunjung ke salah satu tempat ini. Namun ada yang memang
memperbolehkan pria masuk dan ada pula yang melarang atau tidak
memperbolehkan kaum Adam untuk berada apalagi memasuki kawasan ini.
Berikut, beberapa tempat di dunia yang penghuninya hanyalah wanita saja.
1. Noiva do Cordeiro
Terletak di sebelah tenggara Brazil, Noiva do Cordeiro sudah
bertahun-tahun hanya diisi oleh wanita saja. Ada lebih dari 600 wanita
berusia antara 20-35 tahun ke atas yang menjadi penghuni kota ini. Tentu
saja, dikarenakan hanya diisi wanita saja, maka segala hal yang
berhubungan dengan tata kota sampai dengan kehidupan sehari-harinya
dilakukan oleh para perempuan.
Para wanita di Noiva do Cordeiro ini ada yang sudah menikah dan memiliki
keluarga, namun ada pula yang masih membujang atau belum bersuami.
Awalnya, rata-rata wanita di tempat ini merasa sangat terbebani karena
ketiadaan kaum pria di sana, namun lama-kelamaan mereka justru menikmati
hal tersebut.
“Kota kami menjadi lebih indah, cantik, rapi dan harmonis tanpa ada kaum
pria,” jelas salah seorang penduduk. Namun bagi yang masih melajang,
maka dengan tidak adanya laki-laki di tempat tersebut menjadi sebuah
bencana. Ini karena ada pula yang hingga berumur cukup dewasa, belum
pernah mencium pria atau bahkan menikah.
Walaupun masih menjadi perdebatan dari setiap penghuninya, namun ada
golongan tertentu yang berharap akan kehadiran pria di tempat ini.
2. Umoja
Umoja adalah sebuah desa kecil yang terletak tidak jauh dari Kota
Nairobi, Kenya. Di dalamnya hanya berisikan kaum wanita saja tanpa ada
pria satu pun. Desa kecil ini didirikan oleh seorang wanita bernama
Rebecca Lolosoli pada tahun 1990 yang sangat menentang keras dengan
sistem patriarkal.Untuk itu, Rebecca menganggap bahwa harus ada tempat
khusus yang berisikan wanita agar mereka bebas dari penindasan kaum
laki-laki dan dapat hidup bebas, serta leluasa tanpa ada tuntutan atau
paksaan.
Sayangnya, jika di Noiva do Cordeiro masih memperbolehkan ada pria untuk
singgah atau menetap di daerahnya, di Umoja benar-benar melarang
kehadiran laki-laki. Bahkan tidak hanya sebagai tempat para wanita yang
menghindari sistem patriarkal saja, Umoja juga menjadi desa yang sering
digunakan sebagai pelarian para wanita yang hamil atau dipaksa menikah.
3. Sakaka
Hampir sama dengan Umoja di Kenya, Sakaka adalah daerah yang terletak di
pinggiran Al-Jawf atau sebelah barat daya dari Ibu Kota Arab Saudi yang
di dalamnya hanya dihuni oleh kaum wanita saja. Uniknya, tidak hanya
melarang kedatangan kaum pria, pengurus desa Sakakah juga tidak segan
mengusir wanita yang melanggar norma dan adat. Seperti berpenampilan
seperti laki-laki atau juga yang bertabiat jelek.
lehkan budaya luar atau yang berasal dari Eropa untuk masuk ke tempat
mereka. Para pengurusnya benar-benar ingin mengaplikasikan budaya lokal
dengan sangat ketat.
Tentunya akan menjadi destinasi wisata yang menarik bukan. Terutama bagi
para pria lajang yang ingin hanya sekadar ‘bersenang-senang’ atau yang
benar-benar mencari jodoh. Sayangnya, tidak semua dari ke-3 tempat
tersebut memperbolehkan laki-laki memasuki daerah mereka.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN