Foto biarawati Katolik yang bebas bermain di pantai |
bersamaislam.com Roma - Seorang ulama dari Italia, Izzedin Elzir, mengaku akun Facebook-nya langsung diblokir setelah secara tidak langsung setelah mengkritik larangan burqini di Perancis dengan memposting foto tujuh biarawati Katolik yang sedang bermain di pantai dengan memakai jubah yang menutupi kepala sampai kaki yang merupakan baju yang mirip gamis dan kerudung, namun tidak ada seorangpun aparat kepolisian yang melarang mereka.
"Saya hanya ingin membuat orang berpikir. Itulah sebabnya saya posting foto itu, tanpa menulis satu katapun. Saya tidak ingin mengambil sisi yang menguntungkan melainkan untuk membuka perdebatan yang sehat dan damai," jelas Imam asal Florentine tersebut seperti dilansir Arynews pada Jumat (26/8).
Burqinis yang merupakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh tersebut ternyata dalam beberapa hari terakhir telah dilarang oleh sebanyak 15 kota di Perancis. Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, memutuskan untuk memanggil para penjual burkini tersebut.
"Pakaian ini tidak sesuai dengan nilai-nilai negara Prancis," ujarnya.
Seperti diketahui, Italia juga pernah menyerukan pelarangan burqini, namun Elzir, yang juga menjabat sebagai presiden UCOII, sebuah organisasi masyarakat Muslim di negara itu, mengatakan bahwa tak seorang peduli ketika para suster Kristen bermain di pantai dengan pakaian yang mirip dengan burkini.
Photo biarawati yang sedang bermain di laut itu Paris itu beredar pada hari Rabu (24/8) dan dilaporkan secara luas oleh media setempat. Yang mengejutkan Elzir, seluruh halaman akun facebooknya diblokir pada hari Jumat setelah ia mengunggah photo tersebut dan ia mendapat laporan resmi facebook di email bahwa ada netizen yang melaporkan bahwa akunnya palsu.
"Seluruh kejadian tersebut sangat aneh bagi saya. Apakah mereka yang benar-benar memblokir akun hanya karena beberapa netizen yang tidak suka dengan muslim dengan mengklaim bahwa akun saya palsu? Jelas saya pikir itu ada hubungannya dengan gambar yang saya diposting!," jelas Elzir.