Mencari nafkah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan
kepala
keluarga ketika sudah berumah tangga. Nafkah ini mencakup pemenuhan
kebutuhan keluarga yang ditanggungnya, seperti makanan, minuman, sandang
dan tempat tinggal.
Akan
tetapi, tidak semua orang mengerti akan hal ini. Masih banyak yang
justru menelantarkan keluarga mereka. Tidak hanya itu, ada pula orang
yang mencari nafkah dengan cara yang salah, sehingga menyebabkan ia dan
keluarganya terjerumus dalam api neraka.
Padahal,
penting bagi kita untuk mencari nafkah lewat cara yang halal bagi
keluarga. Selain akan lebih berkah, ternyata mencari nafkah juga
memiliki banyak keutamaan. Lalu apa saja keutamaan yang akan diperoleh?
Berikut informasi selengkapnya.
1. Nafkah Kepada Keluarga Lebih Afdhol Dari Sedekah Tathowwu’ (Sunnah)
Keutamaan
pertama yang akan diperoleh dari mencari nafkah yang halal untuk
keluarga adalah nafkah tersebut lebih afdhol dari sedekah tathowwu’
(sunnah). Selain itu, orang yang mencari nafkah juga akan mendapatkan
pahala yang jauh lebih banyak.
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Satu dinar
yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau
keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau
keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang
engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari
amalan kebaikan yang disebutkan tadi)” (HR. Muslim no. 995).
Imam
Nawawi membuat judul untuk hadits ini, “Keutamaan nafkah bagi keluarga
dan hamba sahaya, serta dosa bagi orang yang melalaikan dan menahan
nafkahnya untuk mereka”. Dalam Syarh Muslim (7: 82), Imam Nawawi
mengatakan, “Nafkah kepada keluarga itu lebih afdhol dari sedekah yang
hukumnya sunnah”.
Syaikh
Muhammad bin Sholeh Al 'Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan,
“Sebagian orang tatkala bersedekah untuk fakir miskin atau yang lainnya
maka mereka merasa bahwa mereka telah mengamalkan amalan yang mulia dan
menganggap sedekah yang mereka keluarkan itu sangat berarti. Adapun
tatkala mengeluarkan harta mereka untuk memberi nafkah kepada
keluarganya maka seakan-akan perbuatan mereka itu kurang berarti,
padahal memberi nafkah kepada keluarga hukumnya wajib dan bersedekah
kepada fakir miskin hukumnya sunnah. Dan Allah lebih mencintai amalan
wajib daripada amalan sunnah.” (Sebagaimana penjelasan beliau dalam
Riyadhus Shalihiin)
2. Jika Mencari Nafkah Dengan Ikhlas, Akan Menuai Pahala Besar
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya mencari nafkah halal bagi
keluarga lebih afdhol dari pada sedekah yang hukumnya sunnah. Tidak
hanya itu, apabila seseorang mencari nafkah secara ikhlas maka ia akan
memperoleh pahala besar dari Allah SWT.
Dari
Sa’ad bin Abi Waqqosh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan
mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu
akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang
kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56).
3. Memberi Nafkah Termasuk Sedekah
Tidak
hanya akan membuat orang yang mencari nafkah mendapatkan pahala,
ternyata amalan yang satu ini juga temasuk dalam sedekah. Dari Al Miqdam
bin Ma’dikarib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
style="text-align: justify;">
“Harta
yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah
untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun
dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu
pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada
pembantumu, itu juga termasuk sedekah” (HR. Ahmad)
4. Harta yang Dinafkahi Semakin Barokah dan Akan Diberi Ganti
Ketika
seseorang bersemangat untuk mencari nafkah yang halal untuk keluarga
mereka, maka harta yang diperolehnya tersebut akan lebih berkah. Tidak
hanya itu, Allah SWT juga akan memberi pengganti harta yang telah
diberikan kepada keluarga dalam bentuk nafkah tersebut.
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah
para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang
turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang
senang berinfak.” Yang lain mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan
kepada orang yang pelit.” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010).
5. Bentuk Tanggungjawab Kepada Keluarga
Keutamaan
selanjutnya dari mencari nafkah yang halal bagi keluarga adalah sebagai
bentuk tanggungjawab kepada keluarga. Dari Anas bin Malik, Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin” (HR. Tirmidzi no. 1705)
Seorang
pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas orang-orang yang
dipimpinnya, termasuk dalam hal ini kepala keluarga. Mereka akan
dimintai pertanggungjawaban atas apa yang mereka nafkahkan kepada
keluarganya.
Dalam
riwayat Ibnu Hibban disebutkan, “Allah akan bertanya pada setiap
pemimpin atas apa yang ia pimpin, apakah ia memperhatikan atau
melalaikannya” (HR. Ibnu Hibban 10: 344).
6. Memperhatikan Nafkah Keluarga Akan Mendapat Penghalang Dari Siksa Neraka
Keutamaan
terakhir yang akan diperoleh dari mencari nafkah halal bagi keluarga
ternyata bisa menjadi penghalang dari siksaan api neraka.
‘Adi
bin Hatim berkata, “Selamatkanlah diri kalian dari neraka walau hanya
melalui sedekah dengan sebelah kurma” (HR. Bukhari no. 1417)
‘Aisyah
radhiyallahu 'anha berkata, “Ada seorang ibu bersama dua putrinya
menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit
makanan pun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka aku pun
memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma
tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikit pun.
Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku pun mengabarkannya tentang ini,
lantas beliau bersabda,
"Barangsiapa
yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik
kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api
neraka" (HR. Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629).
Ummu
Salamah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
mengeluarkan hartanya untuk keperluan kedua anak perempuannya, kedua
saudara perempuannya atau kepada dua orang kerabat perempuannya dengan
mengharap pahala dari Allah, lalu Allah mencukupi mereka dengan
karunianya, maka amalan tersebut akan membentengi dirinya dari neraka”
(HR. Ahmad)
Demikianlah
informasi mengenai enam keutamaan yang akan diperoleh ketika seseorang
mencari nafkah bagi keluarganya. Maka dari itu, carilah nafkah yang
halal untuk keluarga tercinta di rumah. Sebab Allah SWT memberikan
ganjaran luar biasa bagi orang yang melakukannya.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN