Dalam UUD 45 pasal 28e,
dijelaskan bahwa negara menjamin tiap-tiap warganya untuk memeluk agama
dan menjalankan ajaran agamanya masing-masing.
tengku-zulkarnaen-mui_20151127_214838
Wasekjen MUI Pusat
" Dan pilih pemimpin Muslim itu dijamin oleh negara karena kita sedang menggerakkan ajaran agama. Pilih pemimpin Muslim juga adalah kewajiban. Itu perintah Allah, perintah Alquran dan perintah hadits. Serta ini hak kita juga, kemerdekaan dalam mengeluarkan pendapat, " jelas Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Tengku Zulkarnain waktu ditemui Suara Islam Online beberapa waktu lalu di Bogor.
Berkaitan ada
beberapa pihak yang tendensius pada
umat Islam dengan menyampaikan janganlah bawa-bawa agama dalam
berpolitik, menurut Tengku itu yaitu bentuk kelicikan.
" Itulah licikya mereka, bilangnya kalau ingin politik jangan bawa-bawa agama. Bila kita ingin memilih pemimpin Muslim dibilang sara, giliran mereka ingin jadi pemimpin masuk-masuk masjid dan pesantren, itukan sara juga namanya, " kata dia.
" Mereka bukan muslim namun masuk-masuk masjid. Jadi giliran mereka boleh, tidak sara, namun giliran kita tak bisa dianggapnya sara. Ini plintat plintut namanya dan memalukan jadinya, " imbuhnya.
Menurut Tengku, pendapat bahwa di masjid tak boleh bicara politik itu keliru. " Di masjid mesti bicara politik Islam, karena kemampuan persatuan umat Islam itu basisnya di masjid. Jadi umat Islam harus pilih pemimpin Muslim, itu ajaran Alquran, perintah Allah, hanya orang sekarang saja bilangnya itu masalah politik, " pungkasnya. (suara-islam)
" Itulah licikya mereka, bilangnya kalau ingin politik jangan bawa-bawa agama. Bila kita ingin memilih pemimpin Muslim dibilang sara, giliran mereka ingin jadi pemimpin masuk-masuk masjid dan pesantren, itukan sara juga namanya, " kata dia.
" Mereka bukan muslim namun masuk-masuk masjid. Jadi giliran mereka boleh, tidak sara, namun giliran kita tak bisa dianggapnya sara. Ini plintat plintut namanya dan memalukan jadinya, " imbuhnya.
Menurut Tengku, pendapat bahwa di masjid tak boleh bicara politik itu keliru. " Di masjid mesti bicara politik Islam, karena kemampuan persatuan umat Islam itu basisnya di masjid. Jadi umat Islam harus pilih pemimpin Muslim, itu ajaran Alquran, perintah Allah, hanya orang sekarang saja bilangnya itu masalah politik, " pungkasnya. (suara-islam)
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN