Inilah 10 Hal Yang Membuat Keislaman Kita Batal Atau Keluar Dari Agama Islam :
- Syirik
- Murtad
- Tidak Mengkafirkan Orang Kafir
- Meyakini Kebenaran Hukum Thaghut
- Membenci Sunnah Rasul, Meskipun Diamalkan
- Mengolok-Olok Agama
- Sihir
- Menolong Orang Kafir untuk Memerangi Ummat Muslim
- Meyakini Bolehnya Keluar dari Syariat Allah
- Tidak Mau Mempelajari dan Mengamalkan Agama
Mari kita jadikan tulisan beliau sebagai bahan koreksi bagi kita semua,
jangan sampai gara-gara kebodohan dan kelalaian kita selama ini
keislaman kita sudah tidak lagi diakui Allah Ta’ala. Berikut adalah
tulisan beliau yang sudah diringkas.
Pertama : Syirik kepada Allah, yaitu menjadikan perantara
(sekutu) antara si hamba dengan Allah. Si hamba berdoa kepada para
perantara ini, meminta syafa’at, bertawakkal, beristighatsah kepada
mereka, bernazar untuk mereka, dan menyembelih kurban dengan menyebut
nama mereka. Si hamba berkeyakinan segala perbuatannya tersebut dapat
menolak mudharat atau mendatangkan manfaat. Orang yang semacam ini telah
kafir.
Berfirman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki- Nya.” [An- Nisa: 48]
Dan firman Allah :
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَار
Artinya : “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun. ” [Al Maidah: 72]
Kedua: murtad dari Islam. Masuk dan memeluk agama Yahudi,
Nasrani, Majusi, Komunisme, Ba’tsi, paham sekuler, Freemasonry, dan
faham-faham kufur lainnya.
Allah berfirman :
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ
إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ
وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ
حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya : “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka
(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya,
lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya
di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.” [Al-Baqarah, 217]
Allah Ta’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ
عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى
الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ
لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap
lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki- Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.. ” [Al Maidah: 54]
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ(25)ذَلِكَ
بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ
سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ(26)فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ(27)ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ(28)أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ
لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ(29) وَلَوْ نَشَاءُ
لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي
لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَالَكُمْ(30)
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada
kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah
menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan
mereka.
Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu
berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah
(orang-orang Yahudi): “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan”,
sedang Allah mengetahui rahasia mereka.
Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa
mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu
adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan
kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan)
keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.
Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa
Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? Dan kalau Kami
menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu
benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya.
Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan
mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu.” [Muhammad, 25-30]
Dan Allah berfirman:
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ
الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ
قَبْلِكُمْ إِذَا ءَاتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ
مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ
فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ(5)
“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan)
orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu
halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan
wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi
Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan
maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula)
menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman
(tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di
hari akhirat termasuk orang-orang merugi.” [Al Maidah ayat 5]
Dari Ibnu Abbas Rahuma katanya: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, ‘Barangsiapa yang mengubah agamanya, maka bunuhlah dia!’”
[Riwayat Bukhari, No. 2854]
Dari Abdullah bin Mas’ud RA, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam bersabda: ‘Tidak halal (menumpahkan darah seorang
muslim) yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar
kecuali Allah, dan bersaksi pula bahwa aku (Muhammad) adalah utusan
Allah, kecuali dengan tiga perkara: orang sudah menikah tapi berzina,
orang yang membunuh jiwa (tanpa hak), dan orang yang meninggalkan agama
dan memisahkan diri dari jamaah.” [Bukhari 6484, Muslim 1674]
Ketiga: tidak mengkafirkan orang yang jelas-jelas kafir. Baik itu
Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) , Majusi, Musyrik, Atheis, atau
lainnya dari jenis bentuk kekufuran. Atau, meragukan kekafiran mereka,
membenarkan mazhab dan pemikiran mereka. Yang demikian ini juga dihukumi
kafir.
Allah sendiri telah mengkafirkan, namun orang ini menentang dengan
mengambil sikap yang berlawanan dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
Karena itu, tidak mengkafirkan orang yang dikafirkan Allah, ragu, dan
bahkan membenarkan mazhab mereka, sama dengan artinya berpaling dari
keputusan Allah.
Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي
نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan
orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” [Al-Bayyinah: 6]
Yang dimaksud dengan ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani. Sedangkan
yang dimaksud dengan musyrikin ialah orang yang menyembah Allah
sekaligus menyembah sesembahan yang lain.
Allah berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ
يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا
يخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(17
Artinya : “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka
siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika
Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan
seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?” Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia
menciptakan apa yang dikehendaki- Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” [Al-Maidah: 17]
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ
رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ
اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ
مِنْ أَنْصَارٍ
Artinya : “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih
(sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. ”
[Al-Maidah : 72]
Allah berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا
مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا
يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(73
Artinya : “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
“Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka
tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang
kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” [Al-Maidah: 73]
Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ
يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ
وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ
سَبِيلًا(150)أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا
لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا(151
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada)
Allah dan rasul-rasul- Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang
sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta
bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang
demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir
itu siksaan yang menghinakan. ” [An-Nisa: 150-151]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ
ءَايَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا
مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا
مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي
جَهَنَّمَ جَمِيعًا(140
Artinya : “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al
Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk
beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang
munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,” [An-Nisa’:140]
Keempat: orang yang meyakini bahwa petunjuk selain Nabi lebih
sempurna daripada petunjuk beliau. Atau, meyakini bahwa hukum selain
hukumnya lebih baik.. Seperti orang-orang yang lebih mengutamakan hukum
thagut daripada hukum-hukumNya.
Termasuk ke dalamnya orang yang beryakinan bahwa aturan dan perundangan
yang dibuat oleh manusia lebih utama daripada syariat Islam. Atau,
meyakini bahwa hukum-hukum Islam tidak layak diterapkan pada masa
sekarang. Atau, meyakini bahwa Islam merupakan penyebab kemunduran kaum
muslimin.
Atau, meyakini bahwa Islam itu sebatas hubungan seorang hamba dengan
tuhannya, dan tidak mencakup perkara-perkara kehidupan lainnya.
Termasuk dalam kategori ini adalah orang yang berpandangan bahwa
pelaksanaan hukum Allah dalam masalah memotong tangan pencuri, atau
merajam pelaku zina muhshan (yang sudah pernah nikah, red), tidak
relevan dengan kondisi sekarang.
Juga termasuk ke dalamnya orang yang meyakini bolehnya berhukum dengan
selain hukum Allah dalam muamalah, penerapan hukum pidana, dan yang
lainnya. Meskipun dia tidak meyakini bahwa hal itu lebih baik daripada
hukum yang ditetapkan oleh syariat Islam. Lantaran dengan begitu dia
telah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah.
Dan setiap orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
Rasul-Nya dari perkara-perkara agama yang sudah pasti secara ijma’
seperti zina, riba, khamr, dan berhukum dengan selain syariat Allah maka
dia itu kafir berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman :
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya : “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum)
siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang
yakin?” [Al-Maidah : 50]
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا
النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا
وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ
وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَمَنْ لَمْ
يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu
diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri
kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar
ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir.” [Al-Maidah : 44]
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ
بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ
بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ
لَهُ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ
الظَّالِمُونَ
Artinya : “Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At
Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung
dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka
(pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka
melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang zalim.”[Al-Maidah :45]
وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الْإِنْجِيلِ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ وَمَنْ
لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya : “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang fasik..” [Al-Maidah : 47]
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا
بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ
الْحِسَابِ
Artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” [Ali Imran : 19]
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali Imran : 85]
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا
لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami,
kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit
mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya
mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” [Ali Imran : 56]
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ
بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ
وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya : “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya.” [An Nisaa :65]
Kelima: orang yang membenci apa yang dibawa oleh Rasul
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kendati dia tetap mengamalkannya. Maka,
orang ini dihukumi kafir.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ
أَعْمَالَهُمْ(8)ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ(9
Artinya : “Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan
Allah menghapus amal-amal mereka.. Yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an)
lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad :
8- 9]
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى
لَهُمْ(25)ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ
اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
إِسْرَارَهُمْ(26)فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ
وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ(27)ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا
أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ(28
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada
kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah
menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan
mereka.
Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu
berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah
(orang-orang Yahudi): “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan”,
sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka)
apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka
dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya
mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena)
mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah
menghapus (pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 25-28]
Keenam: orang yang memperolok-olok Allah atau Rasul-Nya,
Al-Qur`an, agama Islam, malaikat, dan para ulama yakni ilmu yang
dihasung ulama tersebut. Atau, memperolok-olok salah satu syiar Islam,
seperti shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka’bah, wukuf di Arafah,
masjid, azan, jenggot, sunnah-sunnah Nabi, dan lain-lain dari
syiar-syiar Allah dan kesucian Islam, maka orang yang semacam ini
dihukumi kafir.
(65)وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ
وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ
تَسْتَهْزِئُونَ
(66)لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ
نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا
مُجْرِمِينَ
Artinya : “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? ”
Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika
Kami mema`afkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.” [At-Taubah :65,66]
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا
يَضْحَكُونَ(29)وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ(30)وَإِذَا
انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ(31)وَإِذَا رَأَوْهُمْ
قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ(32)وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ
حَافِظِينَ(33)فَالْيَوْمَ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ
يَضْحَكُونَ(34)عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ(35)هَلْ ثُوِّبَ
الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ(36
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang
dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman.
Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
Dan apabila mereka melihat orang-orang mu’min, mereka mengatakan:
“Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal
orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi
orang-orang mu’min. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman
menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan
sambil memandang.
Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”[Muthaffifin: 29-36]
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي ءَايَاتِنَا فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ
الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ(68
Artinya : “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan
ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan
larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim
itu sesudah teringat (akan larangan itu).” [Al-An’am :68]
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ
ءَايَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا
مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا
مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي
جَهَنَّمَ جَمِيعًا(140
Artinya : “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al
Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk
beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang
munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,” [An-Nisa’ :140]
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ
رَبِّهِ وَأُحِلَّتْ لَكُمُ الْأَنْعَامُ إِلَّا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ
فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ
الزُّورِ(30
Artinya : “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya
di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak,
terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu
berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.”
[Al-Hajj :30]
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ(3
Artinya : “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
syi`ar-syi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”
[Al-Hajj :32]
Ketujuh: sihir. Di antaranya ialah ash-sharf dan al-‘athf. Adapun
ash-sharf ialah praktik sihir yang bertujuan mengubah hasrat dan
keinginan manusia, seperti memalingkan kecintaan seorang suami kepada
istrinya, dan sebaliknya. Adapun al-athf ialah praktik sihir yang dapat
membuat orang menjadi cenderung mencintai sesuatu yang tadinya
biasa-biasa saja dengan cara-cara syaitan.
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا
كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ
النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ
وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا
نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا
يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ
بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا
يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ
عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ
خَلَاقٍوَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا
يَعْلَمُونَ(102
Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan
pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan
sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.
Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya
kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari
sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.
Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan
di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan
sihir, kalau mereka mengetahui.” [Al-Baqarah : 102]
Dari Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah (Penangkal pada anak-anak untuk
menolak penyakit ‘ain atau bala, red), dan thiwalah (Semacam jimat
supaya suami cinta istri atau sebaliknya , red) itu syirik.” [Riwayat
Abu Dawud No..3883, dihasankan Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad
II/17-18, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No.1632 dan
di dalam Silsilah Ash-Shahihah No.331, dan dishahihkan Imam Hakim IV/217
dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi, juga diriwayatkan Ibnu Majah
No.3530, Thabrani dalam Al-Kabir X/262, Ibnu Hibban XIII/456, Al-Baihaqi
IX/350]
Kedelapan: membantu orang-orang kafir memerangi kaum muslimin.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ(51
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” [Al-Maidah : 51]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
كَافِرِينَ(100) وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ
ءَايَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ
هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(101
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian
dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu
(sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu,
dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang
berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” [Ali Imran : 100,101]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا
يَرُدُّوكُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ(149)بَلِ
اللَّهُ مَوْلَاكُمْ وَهُوَ خَيْرُ النَّاصِرِينَ(150
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta`ati orang-orang
yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada
kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah
Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong.” [Ali
Imran : 149-150]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي
وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ
كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ
وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ
إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا
أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ
السَّبِيلِ(1) إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً
وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ(2
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan
kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang;
padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang
kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman
kepada Allah, Tuhanmu.
Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari
keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan
secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih
sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang
kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka
sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.[Mumtahanah : 1-2]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ
أَصْحَابِ الْقُبُورِ(13
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan
penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa
terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada
dalam kubur berputus asa.” [Mumtahanah : 13]
Kesembilan: orang yang meyakini bahwa ada manusia yang boleh
keluar dari syariat Muhammad sebagaimana bolehnya Khidir keluar dari
syariatnya Musa AS maka orang yang semacam ini pun dihukumi kafir.
Karena menurutnya, Nabi itu diutus pada suatu kaum tertentu, dan setiap
orang tidak wajib mengikutinya.
Adapun nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diutuskan kepada
seluruh umat manusia, sehingga tidak dihalalkan bagi siapapun
menyelisihi beliau ataupun keluar dari syariat beliau.
قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ
الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ(158
Artinya : “Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat- Nya
(kitab-kitab- Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
[Al-A’raf :158]
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [Al-Anbiya’:107]
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Artinya : “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an)
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam” [Al-Furqan:1]
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” [As-Saba:28]
Dari Jabir bin Abdillah Al-Anshari Radiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi oleh Allah lima
perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang rasul pun sebelumku:
aku ditolong dengan rasa takut yang dialami musuh sejauh perjalanan
selama satu bulan, dijadikan bagiku bumi sebagai tempat sujud dan suci,
maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat hendaklah dia
shalat, dan dihalalkan bagiku ghanimah yang tidak dihalalkan bagi
seorangpun sebelumku, diberikan kepadaku syafaat, dan adalah para nabi
itu diutus kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh
manusia.”[Bukhari 328, Muslim 521]
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا
بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ
الْحِسَابِ(19
Artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” [Ali Imran :19]
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya : Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi. [QS Ali Imran: 85]
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. [QS Al Maaidah: 3]
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Artinya : Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya lah berserah diri segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka
dikembalikan. [QS Ali Imran: 83]
Dan di dalam hadits : “Demi Allah seandainya Musa AS itu hidup niscaya
dia mengikutiku. ” [dihasankan Al-Albani Al Irwaul Ghalil II/34 no.1589,
dan beliau menyebutkan delapan jalan dan Ibnu Katsir juga
menyebutkannya dalam tafsir ayat 81-82 dari surat Ali Imran, II/78,
edisi revisi dan diha’ifkan Syaikh Muqbil dalam Hdazal Maudhi’]
Kesepuluh: berpaling dari agama Allah Ta’ala. Tidak mau
mempelajari dan mengamalkannya: berpaling dari pokok-pokok agama ini,
yang menjadikan seseorang itu muslim meskipun dia jahil dalam
masalah-masalah agama yang rinci. Karena mengetahui tentang masalah
agama yang rinci itu, terkadang tidak bisa dilakukan kecuali oleh ulama
dan penuntut ilmu.
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا
بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا
مُعْرِضُونَ
Artinya : Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang
diperingatkan kepada mereka. [Al Ahqaf : 3]
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
Artinya : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling
daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada
orang-orang yang berdosa. [Sajadah: 22]
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya : “Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. [Thaha:124]
(99) كَذلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْباءِ ما قَدْ سَبَقَ وَ قَدْ آتَيْناكَ مِنْ لَدُنَّا ذِكْراً َ
(100) مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيامَةِ وِزْراً َ
(101) خالِدينَ فيهِ وَ ساءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ حِمْلاً َ
Artinya : (99) Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian
kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu
dari sisi Kami suatu peringatan (Al Qur’an). (100)
Barangsiapa berpaling daripada Al Qur’an maka sesungguhnya ia akan
memikul dosa yang besar di hari kiamat, (101) mereka kekal di dalam
keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di
hari kiamat. [Thaha:99-101]
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN