Baru-baru ini seorang peneliti bernama
Tom Anderson melakukan riset pada dua kitab suci yang paling banyak
dipakai di muka bumi ini yakni Injil serta Al Qur’an, untuk tahu kitab
mana yang paling banyak mengandung kekerasan.
Tom lakukan riset ini lantaran didasarkan pada imej yang berkembang
kalau sering kali Islam dicap sebagai agama yang paling banyak
menganjurkan kekerasan dibanding dengan agama lain.
Menurut artikel yang diposting di situsnya, Tom menggunakan satu piranti lunak ciptaannya yang dapat mendeteksi beberapa ribu kalimat dalam hitungan menit. Piranti lunak yang bernama OdinText ini dapat menganalisa Injil serta Al Qur’an yang mempunyai beratus-ratus halaman cuma dalam hitungan 2 menit saja.
Tom Anderson
Hasil analisanya sendiri menyimpulkan kalau Injil baik versus Kesepakatan Lama maupun Kesepakatan Baru semakin banyak mengandung kalimat kekerasan dibanding
Menurut artikel yang diposting di situsnya, Tom menggunakan satu piranti lunak ciptaannya yang dapat mendeteksi beberapa ribu kalimat dalam hitungan menit. Piranti lunak yang bernama OdinText ini dapat menganalisa Injil serta Al Qur’an yang mempunyai beratus-ratus halaman cuma dalam hitungan 2 menit saja.
Tom Anderson
Hasil analisanya sendiri menyimpulkan kalau Injil baik versus Kesepakatan Lama maupun Kesepakatan Baru semakin banyak mengandung kalimat kekerasan dibanding
dengan Al Qur’an. Hasil ini
diketemukan lewat cara mengkategorikan kalimat dalam 8 bentuk emosi ;
Rasa suka, Antisipasi, Kemarahan, Rasa Jijik, Rasa sedih, Kaget,
Ketakutan serta Keyakinan. Dari hasil analisanya Injil mempunyai angka
score tertinggi untuk kelompok Kemarahan serta mempunyai score terendah
untuk kelompok Keyakinan.
Hasil analisis selanjutnya juga tunjukkan Injil Kesepakatan Lama semakin banyak mengandung kekerasan dibanding dengan Kesepakatan Baru sendiri serta 2 x semakin banyak mengandung kekerasan dibanding dengan Al Qur’an.
Tom mengungkap juga kalau Kesepakatan Lama semakin banyak mengandung kalimat ‘penghancuran’ serta ‘pembunuhan' (5, 8%) lebih tinggi dibanding dengan Al Qur’an. Sedang Kesepakatan Baru cuma 2, 8 persen lebih tinggi dari pada Al Qur’an.
Di balik hasil analisanya itu Tom menyebutkan kalau hasil analisanya ini tidaklah sebagai usaha untuk menyingkirkan streotype kalau Islam yaitu agama yang menyarankan kekerasan. Ia juga memberikan kalau analisanya bukanlah untuk jadikan rangkuman akhir kalau satu agama lebih semakin bagus dibanding dengan agama yang lain, walau demikian hanya cuma analisis kalimat simpel pada kitab-kitab suci itu.
Hasil analisis selanjutnya juga tunjukkan Injil Kesepakatan Lama semakin banyak mengandung kekerasan dibanding dengan Kesepakatan Baru sendiri serta 2 x semakin banyak mengandung kekerasan dibanding dengan Al Qur’an.
Tom mengungkap juga kalau Kesepakatan Lama semakin banyak mengandung kalimat ‘penghancuran’ serta ‘pembunuhan' (5, 8%) lebih tinggi dibanding dengan Al Qur’an. Sedang Kesepakatan Baru cuma 2, 8 persen lebih tinggi dari pada Al Qur’an.
Di balik hasil analisanya itu Tom menyebutkan kalau hasil analisanya ini tidaklah sebagai usaha untuk menyingkirkan streotype kalau Islam yaitu agama yang menyarankan kekerasan. Ia juga memberikan kalau analisanya bukanlah untuk jadikan rangkuman akhir kalau satu agama lebih semakin bagus dibanding dengan agama yang lain, walau demikian hanya cuma analisis kalimat simpel pada kitab-kitab suci itu.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN