Seorang pria yang menderita cegukan terus menerus selama beberapa hari,
akhirnya mengetahui penyebab masalahnya itu. Ternyata, ada tumor besar
di belakang lehernya.
Kasus ini tidak biasa karena mungkin baru pertama kalinya diketahui
tumor menjadi penyebab cegukan. Dalam pemeriksaan diketahui tumor
tersebut menekan saraf phrenic, jalur saraf yang menuju ke diafragma,
otot di bawah paru yang mengatur pernapasan. Saraf yang terjepit itu
mengirim sinyal mengganggu ke diafragma sehingga menyebabkan otot
berkontraksi tak menentu. Akibatnya adalah cegukan yang tak terkontrol.
Menurut Dr.Mark Goldin, spesialis penyakit dalam, banyak faktor yang
bisa mengiritasi saraf phrenic, termasuk infeksi dan obat-obatan. Kedua
hal ini juga memicu cegukan terus menerus.
Seorang pria berusia 35 tahun yang tak disebutkan namanya dilaporkan
mengalami tiga episode cegukan. Pada dua kejadian pertama ia cegukan
selama beberapa hari. Dokter lalu memberinya obat dan ternyata berhasil
menghilangkan keluhannya.
Beberapa bulan kemudian ia kembali dilarikan ke rumah sakit karena
cegukan dan muntah terus selama lima hari. Pria tersebut juga mengalami
gejala kebas dan kesemutan di lengan kirinya. Walau penyebab rasa kebas
itu adalah cidera lama, dan dikira tak berkaitan dengan cegukannya,
dokter justru mengetahui ada kaitan antara kedua hal itu.
Beberapa jam setelah ia berada di rumah sakit, gejalanya terus memburuk.
Ia mengalami kelemahan, kesemutan, dan kebas di kakinya. Ia juga tak
bisa berjalan, menelan, atau menjaga keseimbangan.
Dokter lalu melakukan pemeriksaan MRI pada otak dan sumsum tulang
belakang. Hasilnya menunjukkan ada tumor yang kompleks dan besar yang
disebut hemangioblastoma. Tumor itu menekan sebagian besar akar saraf di
area leher yang mengarah ke sumsum tulang belakang. Dokter bedah saraf
kemudian berhasil mengangkat tumor itu dan menghilangkan
gejala-gejalanya.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN