Kisah
ini diceritakan oleh seorang bapak-bapak yang bertugas memandikan mayat
orang Islam di sebuah rumah sakit. “Hanya saya dan seorang penjaga
kamar tersebut yang berada dalam kamar tersebut” kata si bapak. “Saya
membuka penutup muka jenazahdengan hati-hati. Kulitnya tampak putih,
badannya kecil dan baru berusia sekitar 18 tahunan” tambahnya.

Allah
SWT Maha kuasa, Tiba-tiba saya melihat muka jenazah itu sedikit demi
sedikit berubah menjadi hitam. Awalnyasaya tidak menganggapnya sebagai
suatu hal yang aneh, namun semakin lama semakin hitam, hati saya mulai
merasa bahwa ada yang aneh pada mayat tersebut. Saya terus memperhatikan
perubahan itu dengan seksama, sambil lalu hati saya membaca ayat-ayat
suci Al-Quran. Detik demi detik berlalu, wajah jenazah semakin hitam.
Kira-kira setelahlima minit berlalu,barulah mayat yang tadinya menghitam
berhenti berubah warna.
Ketika
itu wajah mayat tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam
seperti terbakar. Saya keluar dari kamar dan duduk termenung memikirkan
kejadian aneh itu. Berbagai pertanyaan timbul di benak saya; apakah yang
telah terjadi? Siapakah pemuda tersebut? Mengapa wajahnya meng hitam?
Seketika
itu, saya masih termangu tiba-tiba ada seorang wanita berjalan menuju
ke arah saya. timbul pertanyaan, siapa wanita yang berjalan seorang diri
di kamar mayat pada pukul 03.00 itu, Semakin lama dia semakin dekat,
dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Wanita itu perkiraan
berusia 61 tahunan dan memakai baju kurung.
“Bapak”panggil
wanita itu pada saya. “Saya dengar anak saya meninggal dunia, saya
inginmelihat jenazahnya.” kata wanita berkurung itu dengan lembut.
Walaupun hati saya masih sedikit bertanya-tanya, namun ntah kenapa saya
membawa wanita itu ke tempat jenazah tersebut. Kemudian saya tarik
lemari nomor 213 dan saya bukapenutup wajahnya. “Betulkah ini mayat anak
ibu?”tanya saya pada wanita itu. “Iburasa betul, tetapi kulitnya putih
tidak hitam seperti ini” jawab ibu itu, “lihatlah ini bu.” pinta saya
kepada ibu itu.
Selepas
dilihatnya jenazah tersebut, wanita itu begitu yakin bahwa mayat itu
adalah anaknya. Kemudian sayatutup kembali kain penutup mayatnya dan
saya kembalikan lagi kelemarinya dan membawa wanita itu keluar dari
kamar mayat. Tiba di luar saya bertanya kepadanya. “Ibu, ceritakanlah
kepada saya kenepa wajah anak ibu berubah menjadi hitam?”. Wanita itu
tidak menjawab, namun ia menangis hingga tetrisak-isak. Saya ulangi
pertanyaannya, tetapi ia masih enggan menjawab. “Baiklah, kalau ibu
tidak inginmemberitahu, saya tidak bisa mengurusi jenazah anak ibu,
karena jika saya ditanyai oleh petugas lainnya, saya tidak bisa jawab
dan saya takut dikira diapain oleh saya” terusterang saya kepada wanita
itu.
Sambil
mengusap airmata, dia berkata, “Bapak, anak saya itu sangat patuh dan
baik kepada saya jika saya mintai bantuan untuk membantu saya bahkan
menggantikan saya bekerja meskipun ia sedang tidur lelap, namun ketika
saya bangunkan agar membantu saya, anak saya itu pasti mau. Namun ketika
saya bangunkan tidurnya agar shalat subuh atau ketika siang saya
bangunkan agar salat duhur, ia tidak pernah mau, bahkan ia marah dan
memaki saya, itulah yang saya tidak sukai dari anak saya” kata wanita
tersebut. Terkejut saya mendengarkan sesembil cerita tersebut.
Seketikasaya
teringat denganhadis Nabi,bahawa barang siapa yang tidak shalat, maka
akan ditarik cahaya iman yang ada dalam dirinya dari wajahnya. Mungkin
itulah yang terjadi pada jenazah pemuda tersebut. Seketika itu pula si
ibu berpamitan pada saya untu pulang, dan sedikit-demi sedikit si ibu
mulai menghilang dari pandangan saya.
Selang
beberapa hari dari kejadian itu, jenazah pemuda itu saya mandikan
kemudian saya bertekat untuk menghubungi sanak keluarganya melalui nomor
telepon yang ada agar jenazah tersebut dijemput untuk dikuburkan.
Alhamdulillah tersambung dan jenazah itupun dijemput. Namun sebelum itu
saya sempat bertanya, lebih tepatnya saya menegor keluarga yang
menjemput jenazah tersebut karena telah membiyarkan ibu jenazah itu
kerumah sakit sendirian pada jam 03:00 pagi, tak disangka ternyata ibu
yang saya maksud itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu, terkejut
saya mendengarnya karena pada waktu si ibu menemui saya, saya tidak
pernah sampai memikirkan hal yang aneh, kecuali satu hal yakni karena
ibu itu kerumah sakit sangat pagi dan seorang diri yang menjengok
jenazah tersebut.
Subahanallah,
saya menyimpulkan bahwa kejadian itu adalah Jawaban dari Allah SWT
sekaligus peringatan bagi saya, bahwa jika manusia itu meninggalkan
shalat, maka ketika meninggal, maka cahaya imannya akan ditarik hingga
seperti jenazah pemuda tersebut.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN