PT PAL Indonesia segera meluncurkan satu unit kapal perang pesanan Filipina jenis "Strategic Sealift Vessel"(SSV), yang proses pengerjaannya sudah mencapai 90 persen, pada 18 Januari 2016.
Direktur
Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto mengatakan, peluncuran tersebut
rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo, sebab menjadi catatan sejarah
Indonesia yang kali pertama melakukan ekspor kapal jenis perang.
"Kita masih menunggu konfirmasi dari beliau (presiden), sebab peluncuran atau 'launching' ini sekaligus menjadi bagian dari uji coba pertama bagi kapal perang buatan anak bangsa," kata Edy seperti ditulis Antara, Selasa (29/12).
Dalam
peluncuran nanti, kapal perang canggih itu akan diuji coba untuk
mengapung di laut, serta kekuatan daya tahan kapal terhadap musuh,
ditambah fungsi sejumlah peralatan canggih yang ada di dalam manifest
kapal.
"Setelah peluncuran, kemudian kita sempurnakan dengan melakukan pengecatan sesuai pemesan dan menyambung lagi beberapa komponen peralatan listrik," ucapnya.
Dengan begitu, kata Edy, satu unit kapal tersebut akan siap diserahkan secara resmi kepada pemerintah Filipina pada Mei 2016.
Dalam
peluncuran itu akan dilakukan beberapa agenda besar, seperti peluncuran
kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan TNI Angkatan Laut, serta
peletakan blok kapal perang kedua pesanan Filipina.
"Filipina memesan dua unit kapal perang 'Landing Platform Deck' (LPD) jenis SSV kepada Indonesia. Pada saat peluncuran, kapal pertama kita lakukan peletakan blok untuk pesanan tahap kedua," katanya.
Kapal
pesanan Filipina itu didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8
meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton,
serta mempunyai kecepatan atau dapat melaju selama 30 hari dengan jarak
9.360 mil laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Selain
itu, kapal perang buatan anak negeri tersebut juga mampu membawa dua
helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta
sejumlah tank perang hingga truk militer.
SUMBER : BERITAMIDAS.COM